Selasa, 31 Oktober 2017

TUMOR PAYUDARA, JANGAN SEDIH


Hai aku mau mulai ngeblog lagi setelah lama ga nulis nih. Aku mau sharing pengalaman waktu aku di diagnosa terdapat tumor payudara di sebelah kiri. Awalnya aku sering banget tuh ngerasain namanya nyeri di payudara baik kanan maupun kiri sampai ke ketiak, tapi yang paling intens adalah kiri. Aku pikir nyeri tersebut sih biasa aja, karena biasanya kita perempuan mau datang bulan suka terasa nyeri di payudara ditambah kerjaan aku yang lebih banyak mengetik depan komputer sempet ngerasa mungkin jadi kaku bagian ketiaknya.
Dibulan awal september aku mulai sadar ternyata ada yang aneh dengan nyeri di daerah payudara ini, sakitnya lebih intens dan tidak berpengaruh sama siklus menstruasi. Iseng ngobrol sama Bu Mely (Teman kerja), karena doi itu sudah jadi ibu – ibu jadi suka aja sharing yang berhubungan dengan dunia kewanitaan. Saran doi coba di periksa SADARI liat di internet karena katanya siapa tau ada benjolan. Aku tidak lansung ikutin sarannya waktu itu, sampai waktu ada kegiatan dikampus itu PD rasanya nyeri deh. Pergilah kekamar mandi, dan coba diraba bagian kiri. Baru di sentuh sambil ditekan sedikit bagian kiri kok ada benjolan gede yah.. tepatnya dekat ketiak.
Benjolannya ukurannya lumayan besar karena dapat disentuh dengan sekali raba, teksturnya bulat kaya gundu dan kalau kita tekan dia bergeser. Jrenggg ... waktu itu lansung mikir aneh aneh, sedih juga kok bisa sampai kaya gini. Abis itu sambil pulang naik Grab Bike sambil bengong dan nenangin diri. Sempat mikir juga kenapa kok sudah curiga ada yang beda PDnya, kok diabaikan aja.
Besoknya lansung browsing, mulai dari gejala benjolan di PD apakah itu kanker atau tumor jinak. Mulai spekulasi ini itu dan akhirnya cerita ke nyokap. Mama lansung syok juga, pasrah dan lansung nyuruh berobat ke rumah sakit. Untung aja baru seminggu yang lalu BPJS Kesehatan dari kantorku selesai diurus setelah lima bulan dari awal kerja tidak keurus-urus.
Setelah pulang kerja aku mutusin pergi ke klinik Indosehat di daerah Cilincing karena itu adalah faskes I yang terdaftar di BPJS ku. Ketemu dokter perempuan masih muda, aku kasih keluhan mulai dari sakit nyeri di pd, nyeri punggung sampai seringnya rambutku yang rontok. Beliau periksa benjolannya lalu menurut diagnosa awal dr beliau adalah FAM. Aku ditanya mau dirujuk kemana karena harus periksa oleh dokter bedah. Dengar kata “Bedah” lansung bikin aku pusing dan bingung mau ke RS mana. Dan karena mama juga lagi sakit di RSUD Koja, aku pikir yasudahlah biar bisa bareng bareng sama mama berobatnya.
Hari selanjutnya aku menuju RS Koja disana prosesnya daftar untuk pertama kali bawa KTP, BPJS dan surat rujukan. Ketemu dokter Tiko (kalau gasalah), pas diperiksa malu banget karena doi itu laki-laki T_T, tapi yasudahlah ya mau gimana lagi. Beliau lansung bikin surat untuk periksa USG PD. Aku lansung menuju bagian LAB untuk daftar dan ternyata jadwal USG payudara itu penuh dan harus menunggu lebih dari satu bulan.
Karena jadwal USG yang sangat lama sedangkan PD aku sakitnya cukup mengganggu aktifitas, aku balik lagi ke dokter Tiko untuk minta di resepin anti nyeri dulu. Pas balik ternyata doi udah tidak ada, untung saja ada dokter adik (adik ku juga ada penyakit pembengkakan kelenjar) namanya dokter yusak. Aku lansung ijin masuk ruanganya dan konsul lagi (PD ku juga di periksa lagi loh T_T) saran beliau periksa USG diluar dan hasilnya boleh dibawa lalu dijadwalkan bedah karena itu harus di biopsi untuk melihat apakah Jinak atau Ganas.
Keesokan aku mulai berburu USG PD diluar BPJS mulai dari di Prodia, Pelabuhan RS Islam dll harganya lumayan mahal juga yaa berkisar 400 s.d 800 rb. Akhirnya daftar di RS Islam yaitu 475rb untuk USG, namun waktu selesai daftar via telepon aku nemuin blog yang ngasih tau soal YKI (Yayasan Kanker Indonesia ) di daerah sunter, infonya disitu murah dan akurat, mungkin karena berbentuk yayasan. Aku cancel deh yang RS Islam dan cus ke YKI naik grab car dari kantor. Sebelumnya karena informasinya simpang siur soal YKI aku telpon dulu ke nomor ini  021 6509144 ternyata jadwal untuk USG adalah senin, selasa, dan jumat mulai dari jam 11. Dan biaya ternyata betul murah sekali.  Untuk USG Payudara pendaftaran adalah 10rb dan USGnya 150rb. Dan biaya tersebut sama untuk USG kandungan dan pemeriksaan lainya. Disana persis depan kampus UNTAG, pelayanannya ramah dan yang antri hanya sekitar 10 s.d 15 orang. Sebelum dokternya datang aku sempat ngobrol sama ibu ibu (aku lupa namanya) dia juga tidak tau jadwal YKI jadi beliau tuh datangnya dari pagi jam 8 pagi. Jadi menurut aku sepinya itu mungkin karena kurang informasi karena telponnya banyak dinternet yang tidak aktif dan webnya juga tidak aktif.
FYI menurut ibu itu setahun yang lalu doi sama kaya aku di diagnosa terdapat tumor di pd kiri, tapi karena proses menuju operasi yang ribet doi gajadi operasi, dan belum lama ini pd doi mulai terasa sakit lagi. Setelah doi di cek USG, muka doi pas keluar tuh pucet. Aku lansung degdegkan juga, setelah itu doi mulai telpon sudaranya dengan panik gitu. Karena terlanjur kepo aku coba tanya hasilnya ternyata dokter curiga kalau doi terkena kanker karena jumlah benjolan sudah cukup banyak di PD kiri dan kanan. Karena posisi disitu doi juga lagi panik aku ga berani tanya tanya lagi. Dan aku mulai deg degkan juga nunggu dipanggil.
Akhirnya tibalah waktunya aku di USG, sebelumnya disuruh buka baju dan diolesin kaya gel gitu sama asisten dokternya, dan diteken pakai alat USGnya gitu, agak sakit karena ditekannya ajasih. Dikiri betul ada benjolan kurang lebih 1,5cm dan dikanan tidak ada. Tapi aku ngotot kalau PD kanan aku juga sakit, tapi sampai aga lama dicari tidak nampak di USGnya. Karena syoknya betul ada benjola aku sampai lupa pake BH lansung pakai baju loh hahaha konyol -_-.
Dokter Susi lansung buat rujukan yang hasilnya kurang lebih begini.



Aku terus konsul kalau sebetulnya aku udah pernah ke RS Koja, dan kata beliau kalau mau cepat lebih baik aku ke RS PMC atau Royal Progress.
And then aku mutusin untuk pindah ke RS Royal Progress di Sunter. Aku kembali ke klinik faskes I untuk minta rujukan lagi dan lansung cuss ke RS. Aku pikir sudah telat karena waktu itu hari Sabtu dan sudah jam 1 siang. Ternyata di RS Royal Progress itu untuk Poli Bedah Umum jadwalnya dari Senin s.d Sabtu dari jam 13.00 s.d 18.00 untuk dokter Hari Krismanuel. Aku senang deh karena jam dokternya cukup banyak dan bisa sampai sore di hari sabtu juga antirannya tidak banyak dibanding di RS lain.
Waktu beliau cek PD aku beliau lansung nanya aku mau bedah malam ini atau engga, aku terus kaget dong soalnya udah bertahun tahun gak nyentuh suntikan lagi, masa mau lansung operasi. Aku ketawa jahat aja terus minta dikasih waktu lain. Dan jadwalnya diputuskan tgl 3 Oktober aku d operasi.
3 Oktober 2017, pagi aku makan nasi uduk yang banyak karena aku harus puasa minimal 6 jam. Dan jadwal operasi aku tuh jam 15.00. Pergi sama mama aku naik grab car sampai disana jam 9, watu mau masuk ruang rawat inap aku ketemu sama anak perempuan kelas 3 SMA yang ternyata sudah operasi kedua kalinya utnuk tumor dipayudara. Aku ngobrol banyak sama ibunya, katanya adek itu muncul benjolan di PD kiri 4 bulan yang lalu, sekarang malah tumbuh lagi di PD kanan tapi itu katanya tumor jinak. Aku lansung drop dong kok sudah di operasi masih muncul aja itu Tumornya, sempat down apakah keputusan untuk operasi terlalu cepat. Tapi karena sudah di hari H aku pasrah dan doa yang banyak aja.
Difotoin mama sebelum setelah pasang infusan, btw itu tidurannya terbalik karena posisi infusan yang ga bikiwn pw.

Pagi aku lansung direkam jantung, dipasang infusan yang untuk pertama kalinya seumur hidup (kata mama sih pernah waktu bayi) untungnya aja sekali tusuk lansung bisa deh itu infusan kadang kali ada yang harus berkali kali baru ketemu jalur masuknya infusan itu. Setelah itu di CT Scan Torax dalam posisi sudah dipakaikan baju operasi, terus tes antibiotik dibawah kulit bagian tangan kalau tidak ada ruam ataupun gatal nanti di suntikan lagi dinpusannya dan itu rasanya sakit sekali dibanding saat menusuk infusan . Alhamdulillah tidak ada laergi dan antbiotiknya bisa disuntukian dalam infusan.
Jam 17.00 aku dibawa ke ruang operasi, disitu ruanganya steril sekali dan sangat dingin sampai selimut sudah tidak mempan lagi. Sambil nunggu operasi aku dzikir dan baca – baca surah yang aku hafal karena katanya akupernah baca di survey mengatakan sebelum kita operasi dan mendengarkan atau membaca ayat suci Al Quran sakit pasca operasi akan lebih berkurang.
Tibalah aku masuk ruang operasi, ternyata dinginnya jauh lebih dari ruang tunggu operasi. Dengan hanya menggunakan pakaian operasi aku menggigil sampai gemeteran kedinginan. Kemudian aku berbaring dimeja operasi dan dokter anastesinya seorang laki laki terus saja mengajak ngobrol padahal disitu aku jawab asal – asalan karena kurang fokus antara kedinginan dan parno. Setelah itu masuklah dokter dan asistennya kurang lebi 5 orang berdiri disekitarku. Aku diajak ngobrol terus dan ga sadar kalau ternyata aku sudah di suntik di infusan untuk dibius total.
Lalu setelah itu aku  dibangunkan tapi mataku gamau melek karena takut masih sakit aku bawa tidur lagi ajadeh hehehe. Setelah dibangunkan lagi aku menengok ke kanan dan kiri, ternyata disebelahku ada adek yang diawal ketemu. Sepertinya dia lebih dahulu dioperasi, aku tanya ke dia dek ini sudah selesai yah? Iya kak sudah. Aku tidur lama ya dek ? ga tau kak aku juga baru sadar. Aku tengok ke PD ku ternnyata sudah masih utuh heheh cuman diperban aja.
Aku dikeluarkan dari ruang operasi ternyata diluar sudah ada mama dan samia juga amel, aku gatau deh kenapa mereka berdua bisa tau aku ada diruang operasi karena aku sengaja ga kasih tau siapa siapa kalau aku  mau operasi takut mereka semua panik. Setelah diruang inap aku malah ketawa tawa menceritakan proses ketegangan dan obrolan ngaco dengan dokter anastesi sampai perempuan disebelah kau yang sakit benjolan tioroid jadi kepingin operasi karena melihat aku happy aja abis operasi (perempuan itu gamau dioperasi selama 11 tahun sakit karena takut operasi)
Besoknya aku udah gatel mau pulang karena makanan RS yang tidak enak dan teman satu kamarku udah pulang semua, mama juga udah pulang karena adek dirumah tidak ada yang jaga, lagian aku merasa baik baik aja, aku juga bisa tidur miring malah. Malamnya udah ada pasien baru masuk nenek – nenek dua orang yang menderita sakit ginjal. Aku makin mau minta pulang deh, untungnya dokter Hari datang dan membeolehkan aku pulang. Karena aku ga ada yang nemenin jadi semua administrasi aku diurusin Customer Service RS deh. Karena aku pulang snediri ganti baju sendiri pake pake infusan sampai sama nenek nenek itu diomelin disuruh tinggal aja besok pagi baru pulang tapi aku kekeh aja mau pulang. Mama juga udah minta aku jangan pulang, tapi aku ngerasa ga betah aja di RS dan cuss pulang naik grab car sendiri.
Seminggu setelah operasi aku kontrol, ternyata hasil jaringanya belum keluar aku cuman ganti perban dan kontrol lagi seminggu kemudian. Dan hari tersebut tiba, ijin lagi dari kantor ketemu lagi Dokter Hari hasilnya alhamdulillah betul FAM atau tumor jinak.

Note :

  • Saran aku untuk semua perempuan hindari makanan cepat saji, daging – dagingan yag berlebihan dan jangan stress.
  • Kalau kalian merasa ada yang aneh dengan PD segera lakukan pemeriksaan atau jika tidak bisa 6 bulan sekali melakukan USG.
  • Jika jalan keluarnya hanya pada operasi beranikan diri kalian, jika ada yang suruh untuk herbal atau apapun lebih baik dikonsulkan ke Dokter yang lebih ahli. Jangan pernah berpikiran aneh dulu, karena justru akan memperburuk kondisi kalian.
  • Saat operasi tidak sakit sama sekali karena saya dibius total, alhamdulillah saya tidak mengalami mual mual ataupun pusing pasca operasi (hal ini berbeda sesuai daya tahan tubuh pasien), setelah operasi nyeri sedikit namun batas norma. Namun setelah pergantian perban (h+7 operasi) saya merasa sakit sekali, setiap kelelahan, benturan, ataupun goncanagn sangat terasa sakit dan ini belum saya konsulkan karena belum sempat.