Kadang gue mikir, kenapa gue bisa nangis - nangis menyesali kejadian yang bahkan gue udah tau bakal kaya gini endingnya?
Beri gue respon yang berbeda, wahai pikiran dan tubuhku tersayang. Apa lu ga cape rewind alur cerita yang sama?
Perfect is bullshit, semua orang berhak hidup berantakan, salah arah, bahkan behenti ditujuan yang ga mungkin dia dapat.
Gue adalah bentuk kegoisan. Pikirannya hanya terus menerus mengulang dan memperbaiki hal yang sudah hancur agar berkamuflase menjadi sesuatu yang terlihat baik. Tubuhnya yang kelelahan lambat laun akan menua dengan keangkuhan hidupnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar