Sabtu, 18 Juni 2022

Resepsi Pernikahan

 

Hari Pertama Resepsi di Bengkulu
(12.03.2022)


Hari Pertama dimalam hari - Asiah

Hari Pertama dimalam hari - Seni Dendang Mutus tari

Hari Kedua Resepsi di Bengkulu - Asiah
(13.03.2022)








5 Hari Sebelum Ulang Tahun , Akhirnya Aku Menikah

 
Akad Nikah Asiah - 20.02.2022

    Sebenarnya tulisan ini ingin aku buat setelah aku menikah, tapi setelah menikah aku sungguh - sungguh sibuk. Aku mendapatkan promo kenaikan jabatan tepat setelah akad nikah, lalu di bulan maret akku harus melaksanakan resepsi yang cukup panjang di kediaman suami.

    Setelah menjalani pertemanan dekat sejak 2015 oleh laki satu- satunya yang aku tulis di blog ini, dengan segala macam drama yang mewarnai hubungan ini . Kuputuskan dia lelaki terbaik yang bisa menjadi imamku insyaAllah hingga akhir usia ini menjemput.

    Mungkin jika teman- teman tau ditahun 2020 -2021 aku benar - benar dimasa depresi, sejak aku memutuskan untuk ikhlas menerima nasibku yang tidak mulus- mulus, aku diberi kebahagiaan yang sangat banyak mulai dari pelaksanaan pernikahan yang mulus, kenaikan jabatan, kuliah s2 sampai kehadiran buah hati walaupun  bertahan hanya 10 minggu dalam rahimku. Tetap aku sangat bersyukur atas kuasa Allah SWT.

    Aku memutuskan untuk menikah dengan memberikan ultimatum pada calon suamiku pada saat umurku 25 tahun, jika sampai umur 27 tahun aku  tidak juga dinikahi lebih baik aku terbuka dengan orang lain. Calonku yang sekarang suamiku yang memang sejak setahun ini merencanakan pernikahan namun terkendala pandemi ini, dengan kalang kabut akhirnya mulai melamar dan menikahiku di usiaku 27 tahun kurang 5 hari hehe. Walaupun rencana menikah sudah ku planning di usia 25 tahun dan melenceng nyaris dua tahun konsep pernikahanku tetap terlaksana sesuai dengan keinginanku. Konsep sederhana dengan baju serba putih yang aku beli import dari Malaysia (FYI aku bisnis jual baju ini pada akhirnya contact me if u want ya !!), tenda hanya kubuat depan masjid untuk makan tanpa pelaminan dan musik, Kami hanya mengelurkan 30 juta untuk akad nikah ini, dengan kehadiran 250 orang lebih. Namun kami sempat tertegun atas banyaknya kehadiran padahal kami tidak mencetak undangan dan hanya membagikan 1/4 dari total teman kami. Kala itu juga corona masih marak dan aku pesimis dengan orang yang hadir, apalagi konsepnya hanya makan - makan saja. Hampir semua yang ku undang hadir. Bahkan saking banyaknya yang hadir tetangga terheran- heran, untungnya masakan yang berteman masakan makassar juga terbilang enak, bahkan masih sisah dan kami bagikan ke rumah yatim piatu.

    Namun ada beberapa hal yang mengecewakan di hari akad, yaitu makeup. hal tersebut adalah satu-satunya yang aku prepare sendirian, tapi malah gatot. MUA diaganti oleh manjeman H-1 lalu makeup sangat cepat crack, softlens dan bunga tidak bawa untung MUA masih ada sisah softlens walaupun warnanya tidak cocok. MUA tidak tau konsep make up yang sebelumnya sudah aku brief, malah ia kerap kali menambahkan warna- warna bold berkali kali,MUAnya sungguh asal-asalan namanya Falina Make up. Sedih sekali bahkan kulitku yang putih jadi hitam baik difoto ataupun asli dengan tangan justru putihan tangan huhuhuhuh. Bahkan tidak sedikit yang terheran - heran kenapa makeupku justru dibuat hitam hahaha.

    Sempat bete sebelum akad namun karna kehadiran banyak teman aku kembali ceria lagi, bahkan karna tidak ada pelaminan aku kesana kemarin mengobrol bersama tamu yang datang sampai suaraku habis. Acara selesai pukul 16.00 WIB , badan rasanya sakit sekali, namun tamu masih berdatangan sampai akhirnya magrib kami bisa beristirahat.

Keguguran Usia Kandungan 10 Minggu (Part 2)

 lanjutan ..

Foto usia kehamilan 6 minggu

Aku mengabari orang tua diajakrta dan suami mengabarin orang tua di bengkulu. setelah dilkukan tes antigen aku masuk ke ruang perawatan. Bucik dan wancik datang membawa kue dan air mineral, mama dan bapak datang malam beserta pakaian yang mungkin akan aku gunakan.

Suamiku menyuapi nasi padang yang dia beli dibawah, kami beli dua nasi padang walaupun akhirnya kami  habiskan hanya satu bungkus karna tidak nafsu makan. Malam itu aku minta di temani mama, karna untuk lelaki tidak diperbolehkan jaga. 

Pukul 24.00 WIB Aku di beri obat dua butir yang diminum bersamaan, obat tersebut membuatku semalaman tidak bisa tidur karna nyeri yang sangat menyakitkan. Aku diinduksi alami, pertama aku ingin sekali BAB ada gumpalan besar yang ikut keluar masuk kedalam WC  saat aku pup. Lalu selang sejam kemudian aku kembali ke kamar mandi karna merasa softex sudah terlalu penuh, aku mengeluarkan lagi gumpalan yang cukup besar mirip seperti plasenta, aku memanggil bidan yang bejaga dan gumpalan tersebut dimasukan kedalam tabung yang bisa kami bawa pulang untuk dikuburkan katanya. Untung ada mama disamping untuk menguatkan aku yang kesakitan, namun aku tidak bisa menangis sama sekali hanya terus menurus memnecet perut yang kesakitan. Disela-sela kesakitanku aku bertanya pada mama apa seperti ini dulu mama melahirkanku, karna info bidannya prosesnya hampir sama dengan melahirkan dengan induksi namun tidak perlu menunggu pembukaan lengkap cukup sampai mulut rahim terbuka dan alat bisa masuk ketika di kuret. Ingin rasanya meminta maaf kepada mamaku di subuh itu. Mama memanggil perawat jaga dan akhirnya aku meminum 2 asam mefamenat baru bisa tertidur.Baru 1,5 jam tidur aku dibangunkan untuk dicek gumpalan darah di kuping, sungguh proses yang melelahkan.

Pukul 07.00 WIB aku dibawa ke ruang operasi, suami dan mama mengikuti sampai depan ruang operasi. Ini kali kedua aku masuk ruang oprasi. Prosedur yang sudah pernah kualami aku jalankan lagi, dinginnya ruang operasi membuatku gemetar. 

Dokter Yanuar sebagai dokter anastesi mulai menyuntikan bius dipunggung, namun baru masuk jarumnya aku sudah tegang sehinggar proses suntiknya agak lama. Setelah kaku pinggang kebawah , kakiku dinaikan dengan posisi seperti orang melahirkan. Baru sekali dimasukan alatnya aku teriak karna masih terasa sakit, dokter ribkhi memanggil lagi dokter yanuar. Dokter yanuar bertanya dua kali "ini sakit atau terasa bu?" aku tegaskan bahwa sakit bukan hanya terasa. Akhirnya beliau memutuskan untuk aku dibius total. Sejak itu aku tidak sadar dan terbangun diruang luar kamar operasi, aku berusaha membuka mataku tapi rasanya sangat mengantuk beberapa perawat bertanya aku hanya menjawab seadanya.

Aku dipindahkan dari kasur operasi ke kasur kamar perawatan, lalu diselimuti dan dijibabi, dibandingkan operasiku sebelumnya untungnya semua staf medis di RS Islam cempaka Putih ini sangat memperhatikan aurat. sehingga tidak terlalu malu walaupun dengan menggunakan baju operasi.

Suamiku menjaga dan terus menurus memgangi tanganku, sedangkan mama pergi makan karna dari pagi belum sarapan. Aku tidak boleh bangun dan hanya boleh menggerakan kaki sedikit demi sedikit dan mebalik badan kekiri atau kekanan hingga 12 pukul 19.00 WIB. Darah masih keluar ke pampers yang aku gunakan. Suamiku disebelah terus menerus menghiburku, menyuapiku makan siang. FYI untuk pasca kuret aku tidak perlu menunggu untuk kentut dan boleh lansung makan. 

Aku belajar bangun dan jalan malam harinya, pinggangnya rasanya sakit. Saat mencoba pipis juga kemaluanku terasa sakit sedikit. Kepalaku juga pusing sekali, efek dari banyaknya darah yang keluar sebelumnya. 

Aku di beri obat pereda nyeri dan antibiotik, esok harinya kami sudah bisa pulang.

Pasca Kuretase.

Aku pulang ke rumah, 3 hari aku sangat pusing dan hanya bisa tidur. Semua pekerjaan rumah dilakukan oleh suami. Mertua juga minta aku dimandikan oleh sereh yang di rebus, rasanya sangat segar dan wangi, karna air hangat badan seperti dipijit. Konsentrasi darah seperti haid yang tidak terlalu banyak, obat habis di hari ketiga. Aku ingin sekalli balik ke RS karna rasa sakit kepala yang tidak hilang - hilang sehingga untuk bangun dari tidurpun susah. Lalu aku teringat waktu adik kekurangan darah doktenrya menyarankan untuk memakan buah naga merah. Suami malam itu juga lansung mencari tukang buah padahal sudah pukul 21.00 , aku memakan satu buah. Keesokannya sakit kepalaku berangsur membaik, aku total menghabiskan 5 buah naga merah  selama dua hari dan benar- benar pulih dari rasa sakit kepala.

18.06.2022

Konsentrasi darah nifasku sudah mulai memasuki warna kuning, aku baca dari google hal tersebut normal tandanya sudah akan selesai masa nifasnya. Dua hari sebelumnya aku mencoba ikut suami ke holland bakery depan rumah dengan menaiki motor, besoknya kemaluanku rasanya perih. aku juga mengalami kesakitan saat BAB sudah 3 hari aku selalu menangis dipagi hari karna kesakitan saat pup.


Sabtu, 11 Juni 2022

Keguguran Usia Kandungan 10 Minggu (Part 1)

11.06.22
Pukul 04.20 WIB di kamar kecil kami, aku terbangun lalu memeluk suami erat-erat. Biasanya dia terbangun tapi kali ini tidak, dia tidur sangat pulas sambil sedikit mendengkur. Aku bangun dari kasur mengambil air putih dari galon dengan pompa air yang berisik, suami tak kunjung juga bangun. Aku duduk sebelahnya, mengoleskan sedikit hot cream dipinggang dan membalas beberapa pesan duka cita yg sudah berapa hari aku diamkan saja. Aku menginstall aplikasi blogger dan memutuskan mebuka blog usang ini.

25.04.22
Aku mengekuarkan darah , mungkin haid pikirku. Kuputuskan memasak sahur untuk suami lalu aku memakai softex dan tidak melanjutkan puasa. Haidnya muncul lebih awal , pikirku.

26.04.22 
Subuh pagi dibulan puasa aku merasa ada yg berbeda ditubuhku haid kemarin hanya keluar sampai siang, lalu tidak muncul lagi. Aku memutuskan memakai test pack, alat tersebut memang jauh hari kami beli karna kami menginginkan memiliki momongan.
Bodohnya, kami tidak tahu pakai test pack bagaimana hihi,  lalu dengan kebodohan kami malah mengelopek bagian testpack. Kami hanya tertawa, tapi testpack menunjukan positif sangat terang. Kami pikir ada human error, kupinta suami membeli lagi supaya kami test ulang.

27.04.22
Hasil Test Pack Kedua Asiah


suami membawa test pack, aku melakukan cek disubuh hari sebelum sahur. Test pack menunjukan positif lagi, dengan garis dua terpampang jelas. Mangkuk penampungan air pipis ku terjatuh sampai pecah dikamar mandi, aku teriak kalau positif ke suami yang menunggu. Aku terlalu gemetar, suami membereskan pecahan mangkuk tadi. Kami berpelukan , memfoto hasil test pack.

05.05.22

USG pertama kali (6 Minggu)

Kami mencari cari klinik yang buka untuk USG. Klinik di tebet "halo bayi" namanya, aku datang setelah sebelumnya reservasi. Menunggu paling awal diantara yang lain, pasien pertama pagi itu. Dokternya seorang perempuan sekitar 40 tahunan, kami melakukan USG transvaginal. Wanita itu dengan sembarang memasukan benda aneh ke kemaluanku lalu muncul gambaran hitam bulat dalam rahimku.

"Ini kantung bayinya.."
"Ini bakal bayinya.."

Perempuan itu mendengarkan detak jantung dari alat tadi, suaranya memenuhi ruangan tersebut. Aku terdiam dan sedikit ingin menangis, ada kehidupan dalam rahimku. Suamiku juga terdiam dan sedikit muncul senyum padanya. Perempuan itu menjelaskan dengan singkat, bayinya sehat , detaknya masih lemah karna masih kecil, usianya 6 minggu.

Kami kehilangan barisan pertanyaan yang telah disusun saking terharunya. Terkait darah yang keluar satu hari itu, dokter hanya bilang itu mungkin darah implantasi.
Hari hari kulalui, pendarahan diawal sedikit mengganjal dihatiku. Aku bertanya ke beberapa orang yang kukenal pernah hamil, namun karna tidak ada lagi aku mulai mengacuhkannya. Aku juga memberitahu teman teman dikantor agar memaklumi untuk mengurangi sedikit pekerjaannku yang saat itu sedang padat padatnya. Aku baru saja medapat promosi menjadi section head, banyak project aku handle sendirian. Aku benar2 takut kelelahan. 

Namun anehnya aku tidak mengalami mual, layaknya orang hamil. Perutku tidak keram lagi, hanya payudara diawal kehamilan terasa membesar dan sakit. Kerena tidak ada tanda kehamilan, kata orang aku hamil kebo, aku bersyukur saja mungkin bayi ini memahami ibunya dan aku melakukan aktifitas seperti biasa.

03.06.2022
Aku mengalami flek, padahal dua hari lagi jadwal kontrol kedua kami.

04.06.2022
Flek terus muncul, aku panik dan membangunkan suami yang baru tidur. Aku minta mencari klinik untuk usg. Feelingku sudah tidak enak. Sayangnya klinik pertama kami sudah full. Kami mencari di google , klinik yang buka atau rumah sakit yg menyediakan USG. Dapatlah klinik fakhira group, seperti biasa aku di test tensi berat badan dll. Lalu dipanggil oleh dokter lelaki dan asistennya melakukan usg. Dokternya bilang bayinya sehat dan tidak ada tanda apa pun, hanya perlu istirahat dan diberi penguat kandungan.

Aku ijin kerja 2 hari total 4 hari aku bed rest namun flek tak kunjung menghilang. Hari kelima aku memutuskan masuk kerja, seperti biasa aku hanya merasa sedikit pegal pada punggung. 

09.06.2022
   Pukul 02.30 aku terbangun dari tidurku yang sangat nyenyak, punggungku seperti ditendang sakit dan panas. Aku menuju kamar mandi dan kudapati flekku bewarna merah darah segar. Aku membangunkan suami, menangis ketakutan. Suami menyuruhku tenang dan tidur. Aku tak bisa lagi tidur, hatiku kalut dan ingin rasanya mengetahui nasib kandungan ini sesegera mungkin. Sambil mengingat 2 bulan ini aku memperlakukan kandunganku dengan asal, membuatku semakin menyesal. 
Aku sudah mengabari mama dirumah, mama bilang dalam telponya : untuk mengihlaskan jika memang bayinya tidak bisa di selamatkan, dan tidak perlu meminta second opinion karna itu membahayakan janin entah ada kekurangan ataupun apa jika terus dipaksakan.
Sore kami dijadwalkan  bertemu dokter kandungan, kami ditanya terkait flek dll lalu dokter lansung melakukan usg transvaginal. Suamiku dipanggil dan raut wajah dokternya sangat berhati - hati menyampaikan bahwa bayi kami tidak berkembang, dalam gambaran umurnya hanya 7 minggu dari seharusnya masuk 10 minggu.
aku menangis tak tertahankan, dokter dan asistennya hanya bisa menabahkan aku ala kadarnya, mungkin kasus ini terlampau sering mereka hadapi. Aku bertanya kepada dokter apakah karna aku wanita karir sehingga terlalu lelah , atau makanku selama ini tidak benar, namun dokter Ribkhi berkali - kali menegaskan ini bukan salahku atau suami hal ini kerap terjadi dikarenakan sperma atau ovum yang tidak bagus sehingga menyebabkan janin tidak berkembang. Perlu dilakukan proses kuratese dan bisa dijalankan besok pagi , aku ditawarin untuk pulang dan berdiskusi dengan keuarga  atau lansung dirawat malam itu juga. Aku yang sudah mengumpulkan mental ku sejak pagi memustuskan lansung di rawat saja agar besok pagi segera dilakukan kuretase.
Sambil menangis dan pendarahan yang terus menerus keluar, aku duduk sendirian di lorong sementara suamiku pergi mengurus administrasi. Orang lalu lalang sembari beberapa menengok aku yang sesegukan.