Hari Pertama Resepsi di Bengkulu (12.03.2022) |
Hari Pertama dimalam hari - Seni Dendang Mutus tari |
![]() |
Akad Nikah Asiah - 20.02.2022 |
Setelah menjalani pertemanan dekat sejak 2015 oleh laki satu- satunya yang aku tulis di blog ini, dengan segala macam drama yang mewarnai hubungan ini . Kuputuskan dia lelaki terbaik yang bisa menjadi imamku insyaAllah hingga akhir usia ini menjemput.
Mungkin jika teman- teman tau ditahun 2020 -2021 aku benar - benar dimasa depresi, sejak aku memutuskan untuk ikhlas menerima nasibku yang tidak mulus- mulus, aku diberi kebahagiaan yang sangat banyak mulai dari pelaksanaan pernikahan yang mulus, kenaikan jabatan, kuliah s2 sampai kehadiran buah hati walaupun bertahan hanya 10 minggu dalam rahimku. Tetap aku sangat bersyukur atas kuasa Allah SWT.
Aku memutuskan untuk menikah dengan memberikan ultimatum pada calon suamiku pada saat umurku 25 tahun, jika sampai umur 27 tahun aku tidak juga dinikahi lebih baik aku terbuka dengan orang lain. Calonku yang sekarang suamiku yang memang sejak setahun ini merencanakan pernikahan namun terkendala pandemi ini, dengan kalang kabut akhirnya mulai melamar dan menikahiku di usiaku 27 tahun kurang 5 hari hehe. Walaupun rencana menikah sudah ku planning di usia 25 tahun dan melenceng nyaris dua tahun konsep pernikahanku tetap terlaksana sesuai dengan keinginanku. Konsep sederhana dengan baju serba putih yang aku beli import dari Malaysia (FYI aku bisnis jual baju ini pada akhirnya contact me if u want ya !!), tenda hanya kubuat depan masjid untuk makan tanpa pelaminan dan musik, Kami hanya mengelurkan 30 juta untuk akad nikah ini, dengan kehadiran 250 orang lebih. Namun kami sempat tertegun atas banyaknya kehadiran padahal kami tidak mencetak undangan dan hanya membagikan 1/4 dari total teman kami. Kala itu juga corona masih marak dan aku pesimis dengan orang yang hadir, apalagi konsepnya hanya makan - makan saja. Hampir semua yang ku undang hadir. Bahkan saking banyaknya yang hadir tetangga terheran- heran, untungnya masakan yang berteman masakan makassar juga terbilang enak, bahkan masih sisah dan kami bagikan ke rumah yatim piatu.
Namun ada beberapa hal yang mengecewakan di hari akad, yaitu makeup. hal tersebut adalah satu-satunya yang aku prepare sendirian, tapi malah gatot. MUA diaganti oleh manjeman H-1 lalu makeup sangat cepat crack, softlens dan bunga tidak bawa untung MUA masih ada sisah softlens walaupun warnanya tidak cocok. MUA tidak tau konsep make up yang sebelumnya sudah aku brief, malah ia kerap kali menambahkan warna- warna bold berkali kali,MUAnya sungguh asal-asalan namanya Falina Make up. Sedih sekali bahkan kulitku yang putih jadi hitam baik difoto ataupun asli dengan tangan justru putihan tangan huhuhuhuh. Bahkan tidak sedikit yang terheran - heran kenapa makeupku justru dibuat hitam hahaha.
Sempat bete sebelum akad namun karna kehadiran banyak teman aku kembali ceria lagi, bahkan karna tidak ada pelaminan aku kesana kemarin mengobrol bersama tamu yang datang sampai suaraku habis. Acara selesai pukul 16.00 WIB , badan rasanya sakit sekali, namun tamu masih berdatangan sampai akhirnya magrib kami bisa beristirahat.
lanjutan ..
![]() |
Foto usia kehamilan 6 minggu |
Aku mengabari orang tua diajakrta dan suami mengabarin orang tua di bengkulu. setelah dilkukan tes antigen aku masuk ke ruang perawatan. Bucik dan wancik datang membawa kue dan air mineral, mama dan bapak datang malam beserta pakaian yang mungkin akan aku gunakan.
Suamiku menyuapi nasi padang yang dia beli dibawah, kami beli dua nasi padang walaupun akhirnya kami habiskan hanya satu bungkus karna tidak nafsu makan. Malam itu aku minta di temani mama, karna untuk lelaki tidak diperbolehkan jaga.
Pukul 24.00 WIB Aku di beri obat dua butir yang diminum bersamaan, obat tersebut membuatku semalaman tidak bisa tidur karna nyeri yang sangat menyakitkan. Aku diinduksi alami, pertama aku ingin sekali BAB ada gumpalan besar yang ikut keluar masuk kedalam WC saat aku pup. Lalu selang sejam kemudian aku kembali ke kamar mandi karna merasa softex sudah terlalu penuh, aku mengeluarkan lagi gumpalan yang cukup besar mirip seperti plasenta, aku memanggil bidan yang bejaga dan gumpalan tersebut dimasukan kedalam tabung yang bisa kami bawa pulang untuk dikuburkan katanya. Untung ada mama disamping untuk menguatkan aku yang kesakitan, namun aku tidak bisa menangis sama sekali hanya terus menurus memnecet perut yang kesakitan. Disela-sela kesakitanku aku bertanya pada mama apa seperti ini dulu mama melahirkanku, karna info bidannya prosesnya hampir sama dengan melahirkan dengan induksi namun tidak perlu menunggu pembukaan lengkap cukup sampai mulut rahim terbuka dan alat bisa masuk ketika di kuret. Ingin rasanya meminta maaf kepada mamaku di subuh itu. Mama memanggil perawat jaga dan akhirnya aku meminum 2 asam mefamenat baru bisa tertidur.Baru 1,5 jam tidur aku dibangunkan untuk dicek gumpalan darah di kuping, sungguh proses yang melelahkan.
Pukul 07.00 WIB aku dibawa ke ruang operasi, suami dan mama mengikuti sampai depan ruang operasi. Ini kali kedua aku masuk ruang oprasi. Prosedur yang sudah pernah kualami aku jalankan lagi, dinginnya ruang operasi membuatku gemetar.
Dokter Yanuar sebagai dokter anastesi mulai menyuntikan bius dipunggung, namun baru masuk jarumnya aku sudah tegang sehinggar proses suntiknya agak lama. Setelah kaku pinggang kebawah , kakiku dinaikan dengan posisi seperti orang melahirkan. Baru sekali dimasukan alatnya aku teriak karna masih terasa sakit, dokter ribkhi memanggil lagi dokter yanuar. Dokter yanuar bertanya dua kali "ini sakit atau terasa bu?" aku tegaskan bahwa sakit bukan hanya terasa. Akhirnya beliau memutuskan untuk aku dibius total. Sejak itu aku tidak sadar dan terbangun diruang luar kamar operasi, aku berusaha membuka mataku tapi rasanya sangat mengantuk beberapa perawat bertanya aku hanya menjawab seadanya.
Aku dipindahkan dari kasur operasi ke kasur kamar perawatan, lalu diselimuti dan dijibabi, dibandingkan operasiku sebelumnya untungnya semua staf medis di RS Islam cempaka Putih ini sangat memperhatikan aurat. sehingga tidak terlalu malu walaupun dengan menggunakan baju operasi.
Suamiku menjaga dan terus menurus memgangi tanganku, sedangkan mama pergi makan karna dari pagi belum sarapan. Aku tidak boleh bangun dan hanya boleh menggerakan kaki sedikit demi sedikit dan mebalik badan kekiri atau kekanan hingga 12 pukul 19.00 WIB. Darah masih keluar ke pampers yang aku gunakan. Suamiku disebelah terus menerus menghiburku, menyuapiku makan siang. FYI untuk pasca kuret aku tidak perlu menunggu untuk kentut dan boleh lansung makan.
Aku belajar bangun dan jalan malam harinya, pinggangnya rasanya sakit. Saat mencoba pipis juga kemaluanku terasa sakit sedikit. Kepalaku juga pusing sekali, efek dari banyaknya darah yang keluar sebelumnya.
Aku di beri obat pereda nyeri dan antibiotik, esok harinya kami sudah bisa pulang.
Pasca Kuretase.
Aku pulang ke rumah, 3 hari aku sangat pusing dan hanya bisa tidur. Semua pekerjaan rumah dilakukan oleh suami. Mertua juga minta aku dimandikan oleh sereh yang di rebus, rasanya sangat segar dan wangi, karna air hangat badan seperti dipijit. Konsentrasi darah seperti haid yang tidak terlalu banyak, obat habis di hari ketiga. Aku ingin sekalli balik ke RS karna rasa sakit kepala yang tidak hilang - hilang sehingga untuk bangun dari tidurpun susah. Lalu aku teringat waktu adik kekurangan darah doktenrya menyarankan untuk memakan buah naga merah. Suami malam itu juga lansung mencari tukang buah padahal sudah pukul 21.00 , aku memakan satu buah. Keesokannya sakit kepalaku berangsur membaik, aku total menghabiskan 5 buah naga merah selama dua hari dan benar- benar pulih dari rasa sakit kepala.
18.06.2022
Konsentrasi darah nifasku sudah mulai memasuki warna kuning, aku baca dari google hal tersebut normal tandanya sudah akan selesai masa nifasnya. Dua hari sebelumnya aku mencoba ikut suami ke holland bakery depan rumah dengan menaiki motor, besoknya kemaluanku rasanya perih. aku juga mengalami kesakitan saat BAB sudah 3 hari aku selalu menangis dipagi hari karna kesakitan saat pup.
![]() |
Hasil Test Pack Kedua Asiah |
![]() |
USG pertama kali (6 Minggu) |