Katanya yang abadi itu perubahan, termasuk diriku ini yang berubah terus
kaya bunglon. Sometimes aku tuh ingin sekali yang namanya jadi perempuan
kebanyakan. Maksud dari perempuan kebanyakan adalah : Suka makeup, ngomongin
pakaian, masak, ngurus diri, cari jodoh, nikah, ngurus anak dan lain lain.
Tapi lubuk hati paling dalam, aku belum bisa.
Aku malah memilih jalan yang sukar, kuliah biaya sendiri, lebih
milih beli novel dari pada makeup, teralalu sering memikirkan perasaan orang lain, berusaha lebih berguna buat orang lain ketimbang memikirkan kebutuhan
diri. Tapi apa yang aku dapat ? Lebih banyak Kekecewaan.
Intropeksi diri berkali-kali sampai akhirnya jatuh pada titik terlemah
dalam diri, angkat tangan dan mundur perlahan. Aku bukan tipikal yang ingin
dianggap "perempuan" dalam perspektif partiarki. Ada banyak terlihat
perempuan dalam lingkup apapun ketika dalam pergaulan ingin sekali dilindungi,
disanjung, didahulukan padahal dalam situasi tersebut lelaki dikondisi itu hanya menganggap
perempuan tersebut lemah dan harus diperlakukan sepert itu.
Padahal menurut pengalamanku kalau kita tidak minta "disanjung,
dimuliakan, didahulukan, tidak disakiti" oleh lelaki, akan tetap ada
lelaki yang otaknya normal dan pintar yang memperlakukan kita sebagaimana mestinya harus diperlakukan. Jadi kalian akan liat, mana lelaki
yang otaknya normal dengan lelaki yang ada
maunya aja.
Kembali lagi semua tergantung perspektif pribadi sendiri, sekarangpun
karena banyak kekecewaan yang aku dapat sehingga aku lagi coba jadi perempuan santai, mencari jati diri supaya nanti lebih istiqomah
dalam perjuangan nantinya, aku lagi suka sendiri melakukan hal-hal yang lebih
normal, chatting sama pacar, kerja buat biaya hidup keluarga, bentar lagi
kuliah, buka usaha, dandan, ngerawat diri, baca buku, nulis hal yang remeh
temeh, ngomongin orang kaya perempuan gak punya kerjaan ahahhaha.
Tapi jujur, itu betul betul gak asik dan
aku heran kenapa banyak yang betah dengan hal normal begitu. Aku mau jadi perempuan
hebat, bertanggung jawab, bebas, dilihat karna derajatnya bukan karena oh dia
cantik, pintar, bahenol dsbg. Aku mau jadi manusia selayaknya diperlakukan dan memperlakuan orang dengan adil. Jadi baiknya aku
jadi perempuan gimana ya? Menurut kalian?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar